Posts

Saatnya Spotify, Saatnya Cari Spot Jodoh, Mblo!

Image
Ada jamannya sewaktu internet belum begitu semarak, jejaring pertemanan masih dikuasai Friendster (buat yang alay), dan Myspace (buat yang anak band). Jaman Raditya Dika blog nya masih lucu dan segar, jaman belum ada tumblr, yang ada cuman multiply. Waktu itu, internet belum terlalu mendarah daging, bahkan warnet-warnet harus menaruh folder khusus berisi film-film syur berformat 3gp guna menarik perhatian khalayak. Di jaman serba ga enak itu, ada sebuah situs yang menggeliat. Situs itu bernama last.fm. Situs dengan premis sederhana, memamerkan playlistmu kepada dunia. Biar orang tahu seberapa keren dan seberapa tinggi selera musikmu. Last.fm sesungguhnya adalah sebuah database musik nan ciamik. Band-band kecil pun bisa muncul disitu, nampang bareng Radiohead, Blur, atau segudang musisi beken lainnya. Itu kalau buat yang punya band. Kalau buat orang biasa kayak kita-kita? Ya buat cari jodoh, tho ! Dulu ada kegiatan khas anak muda jomblo yang sok keren. Beli iPod shuffle, kemu

5 Aplikasi Musik Terbaik Untuk Anak-anak (Versi Android)

Image
Joey Alexander, pianis asal Indonesia yang muda belia itu masuk nominasi Grammy. Sontak publik Indonesia pun bersorak sorai. Ini prestasi yang sangat membanggakan. Di usia yang semuda itu.. Sementara Joey sibuk dengan komposisi jazz yang njelimet dan ampun-ampunan rumitnya, banyak anak-anak lain yang tepekur menghadapi layar tabletnya, mungkin bermain game, nonton youtube, atau mulai bersosial media , atau jangan-jangan main last.fm? Hehehe :P Nah, bagaimana jika ternyata ada aplikasi-aplikasi musik yang ditujukan bagi para anak-anak muda belia ini? Berikut ini ada 5 aplikasi musik yang baik buat anak-anak. Untuk edisi ini, kita lihat untuk versi Android dulu, dan di postingan selanjutnya, kita akan melihat versi Iosnya.. 1. Easy Music for kids Aplikasi ini didesain untuk merangsang musikalitas anak-anak, mengenalkan mereka pada konsep nada, pitch, rhythm, and melodi. Di aplikasi ini, anak-anak akan dipandu oleh karakter-karakter kartun yang tentunya lucu dan menyenangkan. Ap

Silampukau, Nyanyi Puisi Burung Kepodang Surabaya

Image
Ada nostalgia yang aneh ketika saya mendengarkan Silampukau . Nostalgia akan suatu kota penting di negara ini, Surabaya. Suatu ketika, Surabaya pernah terdengar begitu garang. Pelajaran sejarah yang menyebut Bung Tomo memimpin pemoeda Surabaya bertempur habis-habisan.. Atau menyebut Persebaya, misalnya, lengkap dengan Bonek, barisan pendukungnya yang fanatik. Ditambah lagi dengan munculnya musisi-musisi cadas, yang digawangi oleh Log Zhelebour . Belum lagi, menyebut nama lokalisasi Dolly. Surabaya, Kota Pahlawan, kota yang keras. Jaman bergeser. Media massa makin terpukau oleh Jakarta. Berita-berita dari kota lain semakin jarang terdengar, termasuk dari Surabaya. Ingatan akan Surabaya sebagai kota yang keras dan garang juga perlahan memudar. Ketika muncul sebuah band ajaib bernama Vox , saya tersentak. Ada band sekeren ini di Surabaya! Memainkan musik folk yang riang gembira, ramai semarak dan asik nian. Tapi, itu tidak berlangsung lama. Istilahnya, one hit wonder. Lama ber

Jangan-jangan Kita Belum Siap Bersosial Media?

Image
Ketika seseorang disodori media, ternyata efeknya banyak. Ada yang memakainya untuk cari hiburan. Ada yang memakainya untuk cari duit. Bahkan banyak juga yang memakainya untuk mencari perhatian publik (memangnya situ siapa? Artis?! :P) Mau tidak mau, ledekan Tukul Arwana beberapa tahun silam kepada orang yang senang bila disorot kamera, terasa masih relevan. "Masuk TV.. Masuk TV.." Ledek Tukul, yang dilanjutkan dengan.. "Ndesoooo..." Secara serampangan, TV itu sama juga dengan Facebook atau Twitter , sama-sama media. Dan efek yang diberikan juga mirip-mirip: Perasaan bahagia ketika mendapat  exposure . Sama juga bahagianya akan seorang  kompasianers  yang diberi jatah HL oleh admin yang bertugas. Tidak ada yang salah dengan itu. Tapi yang kadang tidak disadari adalah, betapa cepat dan kencangnya isu yang bergulir di Sosial Media. Ia seperti sekumpulan lompatan-lompatan pemikiran dan ide yang terjadi tiap menit. Sanggupkah otak kita memamah info sec

Review Asterix: The Land of the Gods

Image
Demi toutatis, ini sungguh jarang terjadi, film tentang pahlawan Galia kecil nan pemberani itu dibuat dengan begitu disiplin mengikuti plot yang terdapat di komiknya.  Asterix: The Land of the Gods adalah film asterix yang paling memuaskan.  Dua kali kita pernah kecewa lantaran Gerard Depardieu agaknya masih kurang lihai juga aksinya dalam berburu celeng lalu mengganyangnya dengan saus urus-urus. Maka  ketika upaya adaptasi komik ini dikerahkan ke dalam bentuk animasi 3D, para pemuja nostalgia mulai harap-harap cemas. Di negaranya sendiri, Galia-Galia kesayangan kita  ini nampaknya juga telah begitu dinanti-nanti aksinya. Sejak dibuka, pendapatan film ini berhasil melampaui perolehan film-film animasi lain seperti Frozen, Monsters,  Inc. dan Cars. Seperti cerita di komiknya, Asterix: The Land of the Gods menyajikan lelucon-lelucon yang halus, sinis tapi mengena. Dialog-dialognya penting dan kocak. Dari budak- budak blo'on yang dikadali melulu oleh Romawi, sampai ke Rakyat Roma y

Membajak Film dengan Popcorn Time, Nenek Saya Juga Bisa!

Image
Sekarang banyak banget pebisnis hiburan seperti Itunes, Netflix, Google Play Movies, Amazon, Hulu Plus, HBO GO, BBC.. Jika kita amati, mereka semua memiliki core bisnis yang sama: menawarkan layanan konten video yang mudah dan cepat. Pola bisnis mereka sama: meminta user membayar biaya langganan untuk mengakses konten. Tapi apa yang terjadi ketika ada pembajak yang baik hati, menawarkan layanan serupa? Kasarnya, tampilan senyaman itunes, tapi isinya konten bajakan semua, boleh anda nikmati secara gratis dan mudah. Tidak perlu repot menunggu download usai, tinggal pencet play. Seperti yang saya tulis sebelum ini, ada layanan pembajak film yang begitu gampang digunakan, namanya Popcorn Time. Layanan Popcorn Time ini luar biasa gampang digunakan, bahkan kayaknya nenek saya yang sempat ngalamin penjajahan jaman jepang pun bisa memakainya. Tinggal klak klik sebentar, film bajakan siap dinikmati. Tersedia untuk PC, maupun IOS serta Android, Popcorn Times menawarkan film dan serial de

Para Pengancam Hollywood

Image
Industri perfilman Hollywood selalu menghadapi ancaman dari para pembajak. Situs-situs torrent tentunya memiliki andil besar dalam hal ini. Tapi belakangan ada modus baru yang lebih menyenangkan daripada torrent, baik yang legal maupun yang super ilegal. Saya akan sebut dua saja untuk mewakili masing-masing entitas tersebut: Netflix & Popcorn Time. Netflix  Situs ini merupakan salah satu situs yang pertumbuhan usernya sangat cepat. Layanan Netflix memberikan servis streaming dengan koleksi konten yang sangat besar. Koleksi yang legal tentu saja. Karena legal, menonton di Netflix jadi lebih nyaman, tanpa rasa berdosa. Dengan koleksi konten film dan serial TV nya yang segudang, belum lagi dengan original series nya yang sangat bagus seperti House of Cards dan Orange is the new Black, Netflix jelas menebar ancaman. Mungkin yang paling deg-degan bukan Hollywood, tapi perusahaan TV kabel semacam HBO dan kawan-kawan.  Untungnya, Netflix belum membuka akses nya di Indonesia. Per