Posts

Showing posts from May, 2011

Senarai 24 Kisah dari Kampung Fiksi

Image
Beberapa blogger wanita menerbitkan buku kumpulan cerpen berjudul 24 Senarai Kisah dari Kampung Fiksi. Sebelumnya, mereka memang sering berkumpul di kampungnya sendiri, kampung fiksi . Sekadar info, senarai itu artinya daftar, alias ‘list’. Pagi tadi, buku tersebut akhirnya sampai juga ke tangan. Karena penasaran, selama di kantor tadi, kerjaan saya hanya membaca kumcer ini. Jujur saya penasaran. Saya sering membaca karya-karya para penulis ini di blog, ketika tiba-tiba ada ide untuk menerbitkannya, saya berharap, ada kejutan pada buku tersebut. Harus ada yang membedakannya dari tulisan-tulisan yang sering di baca di blog. Membaca 24 Senarai Kisah dari Kampung Fiksi, saya tersenyum-senyum sendiri. Harapan saya terkabul. Ada kejutan di buku ini. Mungkin karena diterbitkan menjadi buku, proses editing menjadi lebih ‘galak’. Kisah-kisah yang termuat di buku ini, secara teknis baik, dan enak sekali dibaca. Tema-tema yang diangkat pun beragam. Dari soal cinta, misalnya cerita yang me

Adaptasi Cerpen ke Bentuk Lain

Apakah anda gemar membuat, atau membaca cerpen? Jika iya, pernahkah terlintas untuk mengadaptasi cerpen yang anda sukai ke bentuk-bentuk lain, misalnya film pendek. Ada satu cerpen yang sangat saya sukai, judulnya ‘On seeing the 100% perfect girl one beautiful April morning’. Cerpen itu ditulis oleh Haruki Murakami, pengarang Jepang yang sangat populer, dan sampai sekarang masih produktif dengan karya-karya fiksinya yang asyik nan seru. ‘On seeing the 100% perfect girl one beautiful April morning’ ini mengisahkan sebuah kejadian yang sangat biasa, sangat sehari-hari, yang memang menjadi ciri khas tulisan-tulisan Murakami. Kisahnya, ada seorang lelaki yang berpapasan dengan seorang wanita di sebuah jalan di kawasan Harajuku, Tokyo. Nah, si lelaki ini tiba-tiba merasa, jangan-jangan wanita yang oleh Murakami digambarkan sebagai wanita yang tidak terlalu cantik itu, merupakan gadis yang 100% sempurna, dan laki-laki itu 100% sempurna bagi si gadis. Jika mereka menjadi sepasang keka

Belajar Menulis Fiksi Dengan Bantuan MacGuffin

Image
Saya menemui sejumlah kendala ketika belajar menulis fiksi. Kendala yang terbesar adalah, tulisan yang terlalu pendek. Baru menulis sekitar 500 kata saja, saya sudah ngos-ngosan, mentok dan bingung mau menulis apa lagi. Semua ide penting rasanya telah habis tertuang. Biasanya untuk mengakali tulisan yang terlalu pendek itu, saya akan menyisipkan dialog. Upaya tersebut berhasil, tulisan fiksi saya jadi lebih panjang. Kalau masih kurang panjang, saya mulai bermain deskripsi. Saya menjelaskan latar belakang tempat dengan sedetil-detilnya. Berhasil lagi. Tulisan fiksi saya yang awalnya cuma 500 kata, kini sudah mencapai 1500 kata. Ketika saya baca ulang karangan itu, saya jadi malu sendiri. Tulisan tersebut jelek sekali. Karangan itu terlalu cair karena banyak dialog tak penting. Plotnya tersendat-sendat karena terganggu oleh banyak narasi deskriptif yang detil di beberapa bagian. Karangan fiksi saya itu terkesan mandeg plotnya, ceritanya tidak berkembang. S